Timses Prabowo Hatta Minta 2 Lemabaga SMRC dan LSI Diaudit
JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon menilai lembaga survei di
Indonesia tidak ada yang stabil. Menurut dia, harusnya lembaga survei
yang berafiliasi dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla diaudit
terlebih dahulu.
"SRMC yang dimiliki Saiful kan mendukung Jokowi, LSI yang dimiliki Denny JA kan juga mendung Jokowi, dan Cyrus juga kan berafiliasi ke Saiful Mujani. Jadi kalau Persepi (Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia) mau audit lembaga survei yang lain, mereka seharusnya yang diaudit terlebih dahulu," kata Fadli di Rumah Polonia, Kamis (10/7/2014).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga melanjutkan, kalau Persepi mau mengaudit padahal Persepi sendiri mengalami konflik kepentingan dan berpihak.
"Persepi kan juga berhubungan dengan Saiful Mujani. Ketua Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk juga mendukung Jokowi. Jadi bagaimana mau mengaudit lembaga survei yang lain?," ujarnya.
Menurut dia, tampaknya ada mafia lembaga survei di Indonesia karena lembaga survei disini tidak stabil. Kemudian, tidak ada audit metodologi pendanaan dan segala macamnya dari satu lembaga diatasnya.
"Maka hasil quick count pilpres ini hanya kami jadikan contoh. Kami hanya mengacu pada hasil real count dari Tim Saksi Prabowo-Hatta, yang hasilnya menang dengan presentase lima puluh dua persen," tandasnya.(pur)
"SRMC yang dimiliki Saiful kan mendukung Jokowi, LSI yang dimiliki Denny JA kan juga mendung Jokowi, dan Cyrus juga kan berafiliasi ke Saiful Mujani. Jadi kalau Persepi (Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia) mau audit lembaga survei yang lain, mereka seharusnya yang diaudit terlebih dahulu," kata Fadli di Rumah Polonia, Kamis (10/7/2014).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga melanjutkan, kalau Persepi mau mengaudit padahal Persepi sendiri mengalami konflik kepentingan dan berpihak.
"Persepi kan juga berhubungan dengan Saiful Mujani. Ketua Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk juga mendukung Jokowi. Jadi bagaimana mau mengaudit lembaga survei yang lain?," ujarnya.
Menurut dia, tampaknya ada mafia lembaga survei di Indonesia karena lembaga survei disini tidak stabil. Kemudian, tidak ada audit metodologi pendanaan dan segala macamnya dari satu lembaga diatasnya.
"Maka hasil quick count pilpres ini hanya kami jadikan contoh. Kami hanya mengacu pada hasil real count dari Tim Saksi Prabowo-Hatta, yang hasilnya menang dengan presentase lima puluh dua persen," tandasnya.(pur)
Post a Comment