Header Ads

test

Pandangan Media Asing Terkait Jalannya Pilpres 2014

JAKARTA - Rakyat Indonesia memberikan suaranya untuk menentukan pemimpin pada Rabu 9 Juli 2014. Media-media asing pun menyoroti jalannya pemilu presiden (pilpres) yang dinilai ketat.

Associated Press Rabu (9/7/2014) menyebutkan pilpres di negara demokrasi terbesar ketiga dunia sudah dimulai. Dalam artikelnya, AP menyebutkan Indonesia saat ini terbagi dalam dua kubu.

"Beberapa bulan lalu, pilpres kali ini dianggap lebih menguntungkan Joko Widoo. Tetapi saat ini Prabowo Subianto bisa menggalang suara dan mengimbangi," tulis Associated Press.

Sementara kantor berita Inggris, Reuters, lebih melihat pilpres kali ini dari sisi ekonomi. Berdasarkan pengamat ekonomi Andy Mukherjee, Reuters menyoroti hasil ketat dalam pemilu.

Menurut Reuters, hasil ketat dalam pemilu bisa berimbas tidak kuatnya kekuasaan yang dipegang oleh siapa pun nanti yang terpilih sebagai Presiden Indonesia.

The Straits Times
juga melihat pilpres kali ini dari sisi ekonomi. Perekonomian Indonesia dianggap sebagai penunjang utama di kawasan Asia Tenggara.

"Di tangan pemimpin baru Indonesia, penyelesaian masalah keamanan dan konflik berbau sektarian akan menjadi perhatian utama. Setiap kesalahan dalam penyelesaian keamanan akan berbalik arah, khususnya setelah ASEAN sudah terluka akibat kondisi politik di Thailand," tulis The Straits Times.

Lain halnya dengan yang diutarakan oleh The Diplomat. Hasil pilpres kali ini bisa membuat Indonesia memiliki peran lebih besar dalam penyelesaian konflik Laut China Selatan.

Meski tidak memiliki klaim atas Laut China Selatan, Indonesia dianggap mampu mengisi peran sebagai mediator. "Memiliki peran sebagai mediator dalam konflik ini, mungkin tidak ada negara lain yang mampu menjalankan peran seperti halnya Indonesia," tutur The Diplomat. (faj)

Tidak ada komentar